JAKARTA – Setelah sempat tertunda, PT Rimo International Lestari Tbk, kembali melontarkan rencana penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak 40,58 miliar lembar saham baru yang ditargetkan dapat menggalang dana sebesar Rp4,1 triliun. Target dana rights issue itu menyusut dari rencana awal sebesar Rp8,1 triliun yang lantas…
Rupiah Butuh Reformasi Struktural
JAKARTA – Pemerintah harus mempercepat reformasi struktural untuk meredam depresiasi rupiah, di antaranya dengan menekan ekonomi biaya tinggi, menaikkan harga BBM bersubsidi, dan mengubah format APBN agar pembangunan nasional lebih berorientasi ke desa, bukan kementerian/lembaga (K/L) seperti sekarang. Menekan ekonomi biaya tinggi dapat dilakukan dengan mempercepat pembangunan infrastruktur, memangkas biaya birokrasi,…
Isu QE Eropa Angkat Pasar Saham
JAKARTA– Isu bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) berencana mengeluarkan stimulus moneter (quantitative easing/QE) seperti dilakukan Bank Sentral AS dan Bank Sentral Jepang turut memicu sentimen positif di lantai bursa. Hampir seluruh bursa saham regional menghijau pada perdagangan Senin (24/11). Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) melonjak…
Asing Masih Bertahan
JAKARTA – Investor asing dipastikan masih bertahan di Indonesia. Kendati bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menaikkan suku bunga hingga 100 bps tahun depan, imbal hasil (yield) portofolio di Indonesia tetap lebih atraktif, sehingga kenaikan Fed funds rate tidak akan memicu gelombang pembalikan arus modal asing (sudden reversal). Imbal…
MASA DEPAN YUNANI MASIH ‘GELAP’ RI Takkan Seperti Yunani
JAKARTA-lndonesia tak akan terjerumus ke dalam krisis utang dan bangkrut seperti Yunani. Selain rasio terhadap produk domestik bruto (PDB)-nya relatif rendah, utang Indonesia jauh lebih manageable. Selain itu, Indonesia memiliki APBN yang lebih prudent, angka pengangguran dan kemiskinan yang lebih rendah, PDB yang jauh lebih besar, serta pertumbuhan ekonomi yang…
DEPRESIASI YUAN UNTUNGKAN RI DALAM JANGKA PANJANG
JAKARTA – Pelemahan pasar saham hanya bersifat temporer. Kondisi itu dipicu panic selling sesaat karena para investor khawatir tindakan Bank Sentral Tiongkok (PBoC) mendepresiasi yuan akan menimbulkan ketidakpastian dan mencerminkan ekonomi Tiongkok memburuk. Padahal, pelemahan yuan justru dapat menyehatkan perekonomian Tiongkok dalam jangka menengah-panjang karena ekspor negara itu akan meningkat. Jika…
RI Masih Aman, Tapi Perlu Waspada
Stagnasi pemulihan ekonomi di zona euro dan meruncingnya pertikaian Rusia dengan Ukraina belum berdampak terhadap Indonesia. Namun, jika berlarut-larut, kontraksi ekonomi di zona euro dapat menekan kinerja ekspor nasional. Ancaman itu akan semakin serius bila Rusia memperluas embargo impor serta menaikkan harga minyak dan gas untuk membalas sanksi Uni Eropa…
Pasar Cermati Dinamika Politik
Pelemahan rupiah terhadap dolar AS dalam sepekan terakhir lebih disebabkan oleh reaksi pasar terhadap kampanye hitam dan berbagai praktik politik yang menghancurkan demokrasi. Kampanye politik yang menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan hanya akan melahirkan pemimpin yang tidak amanah. Pasar valuta asing (valas) dan pasar saham akan terus mencermati perilaku…
IPO Saham Marak Pasca-Pilpres
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis penawaran umum perdana (initial Public offering/IPO) saham marak pada semester II-2014 atau setelah pemilihan presiden (pilpres) 9 Juli mendatang. Tahun ini, BEI menargetkan 30 emiten baru. Sepanjang semester I, terdapat 13 emiten baru yang melantai di bursa saham domestik. “Secara historis, setelah pemilu atau…
Bapak Guntur Pasaribu Berbicara Mengenai Financial Advisory di BIZ BRIEF Program MNC BUSINESS
Pada Hari Jumat tanggal 21 Maret 2014, Guntur Pasaribu diundang sebagai pembicara di BIZ BRIEF, Salah satu acara di MNC BUSINESS TV Chanel. Tema acara ini mengenai peluang Finacial Advisory di tahun 2014. Di dalam acara ini, Guntur Pasaribu sebagai Presiden Direktur dari PT. MarkAsia Strategic, menjelaskan mengenai bagaimana cara…